Rabu, 15 Juni 2011

AzZina

Pagi ini, seorang pasien wanita datang ke klinik, ditemani oleh seorang pria (I assumed that he was her boyfriend). Datang dengan keluhan khas dispepsia(maag). Setelah melakukan pemeriksaan seperlunya, dan mulai menyiapkan resep. Tiba-tiba si pria berkata, "Dia sedang hamil pak."

WTF??? OMG??? Umurnya masih 18 tahun, belum menikah, dan dengan wajah innocent kek gitu, lebih tua dari adik cewekku setahun. N the boy, I thought it wasn't a sinner face(kacamataku burem oleh asumsi saat itu).

Lalu, setelah kutanya, mulailah dia menuturkan kisah standar obstetri (riwayat haid terakhirnya dan apa yang dialami selama ini). Apakah orangtua mengetahui hal tersebut. Belum tau katanya. Yang mengejutkan adalah, si wanita telah memakan Gynecosid 2 minggu lalu. D*MN!!! Kutanya padanya, "apakah ada gumpalan darah yang keluar? Seperti daging yang berlumuran darah?". Dijawabnya belum ada. Aku mau marah dan memaki mereka berdua, tetapi aku merasa bukan posisiku untuk memarahi mereka..

Tapi yang lebih membuatku kesal lagi adalah mereka memintaku untuk meresepkan obat untuk mengeluarkan jaringan itu. KAMPRETT!! Pas susahnya aja minta tolong, pas enaknya ga ingat sama kita. (eh?) Sori boi!! Biarpun aku mesum , :malu: , tapi aku tak sedurjana itu!!! Aku resepkan obat simptomatik untuk dispepsianya sambil menahan kekesalan di ubun-ubun. Ya.. Kesal sekali karena ada anak" muda, yang seumuran adikku, terjerumus ke lubang nafsu, lalu malah menambahnya lagi dengan dosa yang lebih berat. Itu seperti membuat suatu kebohongan untuk menutupi kebohongan yang telah dibuat... :berduka:

Ini membuatku berpikir, pantas saja agama melarang pacaran. "Wa laa taqorrobuzzinaa", janganlah kamu mendekati zina. Boleh saja kita berdalih, bahwa kita mampu mengendalikan nafsu kita, tapi kita tak tau di mana setan meletakkan jebakan-jebakannya.

Ingat Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jika seorang pria dan wanita berdua-duaan di tempat yang sepi, maka yang ketiga adalah setan". Idealnya seorang pria ditemani dua wanita, kalo lebih akan lebih baik, hehe.. <--tolong dikepklak. Bukaaan! bukan itu intinya.. Intinya jangan memposisikan diri di tempat yang membuat setan mudah memasukkan godaan-godaannya. IMO. Dan sayangnya, adik-adik tadi adalah orang yang terjerumus dalam jebakan-jebakan setan.:berdukalagi:

Karena aku gak pande bikin ending yang baik, benar, menyenangkan, ramah(?), kututup ajalah cerita ini ya teman-teman. Terimakasih telah membaca lembaran kisah crap ini.. :)


Kamis, 09 Juni 2011

A Dorky Reason


I hate all the cheesy bands in Indonesia nowadays. Musik di Indonesia yang berkualitas tu udah menurun, kalopun ada, label ga akan ngeliat karena terbawa selera pasar. Padahal, kasihan telinga rakyat Indonesia dipaksa ngedengerin lagu" kek gituan.

Sounds cocky? I don't know. Lagu"ku mungkin tak sebaik Adhitya Sofyan,Tohpati, Balawan, Dewa Budjana, atau Tommy Emmanuel(WOW!!).  But, It's worth to hear I think. I'm not looking for money with this job, all I want is to create what's on my mind and just to be heard. Aku pernah ngeband, dan perasaan bermain di atas panggung itu, bener-bener menyenangkan. Well, but I can't be on the band forever. I hope I can't get the same feeling by doing this. :D

Blah-blah-blah, well enough for the preach, take a look (or should I say take a hear?) on these ones. Enjoy it. This is just the start of my serious recording. Wait for another song. Any feedback will be heard. :D

Compassion
PS: Ada sedikit masalah, lagu "compassion" itu awalnya mirip kek lagu D'Massive. Still wasn't sure, is it a cathegory of plagiarism or not. :/ I'll post about plagiarism later..