Senin, 24 Mei 2010

Tabib Vs. Sinshe

Teman-teman, kisah ini kubaca di salah satu harian di Pekanbaru (lupa namanya), well that's just story, no offense ya!!!

Dulu sekali, saat jumlah dokter masih sedikit, datanglah dua ahli pengobatan dengan latar belakang yang berbeda ke kota medan. Yang seorang bernama Sinshe A Siong dengan ilmu pengobatan tiongkoknya. Yang seorang lagi bernama Tabib Badrul dengan ilmu pengobatan arabnya. Mereka pun membuka tempat praktek di daerah yang hampir berdekatan. Masing-masing mengklaim memiliki teknik pengobatan yang paling manjur.

Setelah beberapa lama, ternyata tempat praktek tabib badrul lebih rame pasiennya dibandingkan tempat praktek sinshe A Siong. Dengan rasa penasaran, sinshe pun berusaha mengetahui keberhasilan tabib badrul dan untuk menguji kemampuan si tabib. Sinshepun menyamar menjadi seorang pasien bernama A Seng. Setelah mengantri sekian lama, tibalah gilirannya.

Tabib:A seng!!!

A Seng: Yaa... (sambil masuk ke ruangan periksa)

Tabib: Apa keluhannya?

A Seng: Haiya, lidah owe udah dua hari tak bisa merasakan makanan, idung owe juga tidak bisa mencium baunya..

Tabib: Baiklah, sini saya periksa sedikit.

Setelah pemeriksaan lalu ia tersenyum, dan berkata pada asistennya:

Tabib: Hasan, ambilkan obat di wadah no. 14 ya. nanti suruh seduh di rumah..

Hasan: Baik tuan.

Bergegas hasan mengambil obat membungkusnya lalu memberikannya kepada A Seng. Sesampai di rumah, Sinshe A Siong (walaupun tidak sakit) meminum ramuan dari tabib, sekedar ingin mengetahui bahan tersebut. Di luar dugaan, Sinshe muntah-muntah dengan hebatnya setelah minum obat tersebut. Setelah berhenti muntahnya, dia coba mencium bau sisa ramuan tersebut. "Haiya!!! Ini kan taik ayam! @#$&6%()(8#@#!!!!"

Dengan rasa mangkel karena merasai dikerjai, sinshe menyusun rencana untuk membalas tabib. Dia berencana menyamar menjadi pasien hilang ingatan, penyakit yang belum ada obatnya saat itu. Dengan ditemani asistennya, a lung, dia datang lagi ke tempat praktek tabib.

Tabib: A Seng!

A lung: Ya.. (sambil masuk ke ruangan periksa dengan menggandeng A Seng)

Tabib: Loh kenapa ini??

A lung: Pak tabib, setelah meminum ramuan obat dari pak tabib semalam, dia langsung hilang ingatan.. Saya minta pertanggungjawaban...

Tabib: (tetap tenang) Baiklah, biar saya periksa.. (lalu tersenyum karena menyadari keadaan sebenarnya) Baiklah, akan saya beri obatnya.. Hasan!!! (memanggil asistennya)

Hasan: Ya tuan!

Tabib: Ambilkan obat dari wadah no. 14 ya!

Mendengar wadah no 14 tersebut, A Seng terkesiap lalu berteriak, "haiya!!! owe tak mau minum ramuan taik ayam lagi la!!!"

Tabib: Nah berarti penyakit lupa ingatannya telah sembuh kan?? (sambil tersenyum penuh kemenangan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar